Header Ads

SDRA (PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk)




 Sumber : Youtube yang diupload oleh yusufkia


Analisa Fundamental Saham SDRA 

Tgl penulisan artikel : 21 Mei 2022
Price : Rp.560,-
Jumlah Lembar Saham : 8,568,234,364,-
Market Cap : 4,798,211,243,840,- (Small Cap)


Saham PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan 

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa Giro, Deposito Berjangka, sertifikat Deposito, Tabungan, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan hutang, dan usaha kegiatan bank umum lainnya. produk dan jasa bank saudara diantaranya, produk pendanaan, perkreditan, jasa keuangan dan produk perbankan lainnya, serta international banking. Penggabungan Usaha (Merger) PT Bank Woori Indonesia ke dalam PT Bank himpunan Saudara 1906 Tbk (“Perseroan”) telah berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2014, hal ini berpengaruh terhadap perluasan kantor yang saat ini berjumlah berjumlah 156 kantor cabang di beberapa kota di Sumatera, Sulawesi,Jawa dan Bali.


Analisa Fundamental Kualitas


 Latar Belakang Pendirian

Berbisnis batik saat itu perlu modal yang sangat besar. Untuk belanja batik, para saudagar batik Bandung harus belanja barangnya ke Mataram, Solo, Pekalongan, Kaliwungu atau Tanah Abang. Butuh waktu lama untuk berkeliling ke tempat-tempat itu. Kalau uang yang dibawa sedikit, hasilnya tidak optimal. Hanya habis di ongkos. Uang yang harus dibawa untuk belanja paling sedikit 20.000 gulden kalau mau untung. Untuk menyiapkan uang sebanyak itu jelas bukan perkara mudah. Kemungkinan karena kebutuhan uang modal yang begitu banyak, para saudagar batik besar di Kota Bandung kemudian berkumpul dan menggagas pembentukan organisasi.

Kebutuhan perkumpulan yang semakin besar akhirnya menuntut kejelasan legalitas. Pengajuan status badan hukum memperoleh izin dari pemerintah kolonial dengan nama Vereeniging Himpoenan Soedara pada tanggal 4 Oktober 1913 dengan keluarnya Governement Besluit No. 33.

1913: Disahkan sebagai Badan Hukum berstatus “Vereeniging”

Perkumpulan Himpoenan Saudara secara resmi mendapatkan izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Tabungan pada tahun 1955, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.249.542/U.M II tertanggal 11 November 1955. Selanjutnya pada tahun 1975 dilakukan perubahan bentuk hukum menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Tabungan HS 1906

1975: Menjadi Badan Hukum dengan nama “PT Bank Tabungan Himpunan Saudara 1906”

Pada Tahun 1991 Medco Group menjadi  pemegang saham  pengendali dan ikut dalam pengurusan Bank.

1991: Medco Group masuk menjadi Pemegang Saham Pengendali

Di bawah tim manajemen yang baru, Bank Saudara melangkah untuk berkembang menjadi bank yang solid dan terpercaya. Selanjutnya Bank berganti nama menjadi “PT Bank HS 1906”

1993: Beroperasi sebagai Bank Umum dengan nama “PT Bank HS 1906” yang diikuti perubahan logo

Mulai 1993 Bank ini mulai beroperasi sebagai bank umum. Bank Saudara mempunyai produk dan layanan berupa tabungan dan deposito, kredit dan pinjaman serta layanan perbankan lainnya.

2006: Identitas korporat berubah dari Bank HS 1906 menjadi Bank Saudara sekaligus menjadi Perusahaan publik/terbuka

2007: Perubahan susunan Pengurus Perseroan serta penambahan layanan menjadi salah satu Bank Kustodian

2008: Izin beroperasi menjadi Bank Devisa

2009: Bank Saudara melakukan Penawaran Umun Terbatas-I (PUT-I) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 750.000.000 (Tujuh ratus lima puluh juta) saham, dengan nilai nominal Rp. 100 (Seratus rupiah)

2011: Penerbitan Obligasi Bank Saudara I Tahun 2011 Dalam rangka mengembangkan pasar kredit di Indonesia, Bank Saudara menerbitkan Obligasi Bank Saudara I Tahun 2011 senilai Rp 250 miliar yang listing di Bursa Efek Indonesia tanggal 2 Desember 2011.

2012: Pada 29 Oktober 2012 Bank Saudara menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Saudara I dan Obligasi Bank Saudara II tahun 2012 sebesar Rp 300 Miliar.

2013: - Grand Opening Gedung Bank Saudara sekaligus bertepatan dengan HUT Bank Saudara ke 107 pada 18 April 2013. Kantor Pusat Bank Saudara yang semula berlokasi di Jalan Buah Batu No. 58 Bandung kemudian pindah ke Gedung Bank Saudara di Jalan Diponegoro No. 28 Bandung. - PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk, telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 30 Desember

2013 terkait pembelian 33% (tiga puluh tiga persen) saham Bank Saudara oleh Woori Bank Korea. (Harga 933)

2014: - Pada tanggal 28 Januari 2014, terjadi perubahan susunan pemegang saham Bank Saudara yang diakibatkan penjualan 764.403.090 lembar saham atau setara dengan 33% saham Bank Saudara. - Penggabungan Usaha (Merger) PT Bank Woori Indonesia ke dalam PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ("Perseroan") telah berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2014.

2015: Perubahan nama dari PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ( Bank Saudara ) menjadi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (Bank Woori Saudara).

 

Komposisi Saham

Woori Bank Korea 7.214.804.851 (84,2%)

Arifin Panigoro 631.785.585 (7,38%)

Publik 721.643.928 (8,42%)

 

Data PSP

Woori Bank (Hangul: 우리은행 Uri Eunhaeng) adalah sebuah bank multinasional yang berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan. Woori Bank adalah salah satu dari empat bank domestik terbesar di Korea Selatan. Bank ini memulai sejarahnya pada abad ke-19 (30 Januari 1899), kemudian mengalami sejumlah perubahan nama dan penggabungan sehingga akhirnya menjadi seperti sekarang pada tahun 2002. Woori Bank dikenal sebagai bank asal Korea Selatan pertama yang mendukung peramban web selain Internet Explorer untuk E-banking di Korea. Hingga tahun tahun 2020, Woori menempati peringkat ke-95 dalam daftar bank dengan jumlah aset terbesar di dunia, yakni sebesar US$311.852 milyar hingga akhir tahun 2019.

 

Arifin Panigoro

Dr. (HC). Ir. H. Arifin Panigoro (14 Maret 1945 – 28 Februari 2022) adalah seorang Politisi dan pengusaha Indonesia berdarah Gorontalo yang dijuluki "Raja Minyak Indonesia". Orang tuanya berasal dari Gorontalo yang merantau ke Pulau Jawa sebelum kemerdekaan. Keluarga besar Panigoro berasal dari Potanga sebuah Desa di wilayah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Arifin Panigoro dikenal sebagai pendiri dan pemilik MedcoEnergi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia.

 

Bisnis Perbankan

Bisnis Perbankan menghimpun / menerima dana masyarakat kemudian menyalurkan kredit pinjaman

Bank menerima dana masyarakat mencatatnya sebagai kewajiban kemudian penyaluran kredit pinjaman kepada kreditur dan mencatatnya sebagai asset bank

Ketika menyalurkan kredit bank menerima bunga yang dicatat sebagai pendapatan bunga kemudian membayar bunga kepada masyarakat yang menitipkan hartanya kepada bank

Selisih antara bunga kredit dan biaya bunga simpanan adalah keuntungan bank.

SDRA lahir dari saudagar pedagang Bandung yang membutuhkan modal untuk usaha batik. (Debitur Perseorang / badan usaha yang membutuhkan dana untuk Usaha)

Perkumpulan para pengusaha yang sedang berdagang mengumpulkan modal dan meminjamkan sesama anggota pedagang di Bandung inilah muncul Bank Saudara.

Bisnis perbankan ini semakin lama semakin banyak anggota dan semakin besar hingga menjadi Bank Umum di tahun 1993.

Tahun 2014 Terjadi penggabungan usaha (Merger) antara Bank Woori  Indonesia dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

Tahun 2015 berubah nama menjadi PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

Bank Woori adalah bank multinasional yang memiliki pusat di Seoul (Korea). Termasuk 4 bank terbesar Korea Selatan

Dan Bisnis SDRA pun semakin lama semakin meningkat baik secara asset juga laba perusahaan.

Kas Tahun 2007 42 Milyar menjadi 418 Milyar (Naik 9 x lipat)

Asset tahun 2007 1.463 Milyar menjadi 43.802 Milyar di tahun 2021 (Naik 30 x lipat)

Ekuitas tahun 2007 180 Milyar Menjadi 9.257 Milyar (Naik 51,5 x lipat)

Book Value Pershare 2007 119,87 menjadi 1080,41 (Naik 9,1 x lipat)

Laba Tahun 2007 adalah 32 Milyar menjadi 629 Milyar di tahun 2021 (Naik 19,7 x lipat)

Pendapatan per lembar saham tahun 2007 adalah  21,07 menjadi 73,43 di tahun 2021 (Naik 3,6 x lipat)

 

SWOT

Kekuatan

Bank Woori Merupakan Bank terbesar peringkat 95 di dunia secara penilaian asset pada akhir tahun 2019 (311,852 Billion USD)

Memiliki pengalaman di dunia perbankan selama 123 tahun lebih

Bank yang sangat sehat dengan Rating A1 dari Moody’s, A dari S&P dan A- dari Fitch

High Capital (Memiliki modal yang cukup banyak untuk memberikan kredit guna menunjang laba berkelanjutan)

 

Kelemahan

Pengumpulan dana kualitas utang termasuk mahal / kurang baik karena jumlah deposito lebih banyak dibanding Giro dan Tabungan

High LDR Ketersediaan Dana untuk pemberian kredit sangat terbatas di masa depan

(Tingginya pemberian kredit dibandingkan dengan penerimaan dana yang diterima memiliki resiko tidak likuid dana dalam memberikan kredit)

 

 

Peluang

Pemulihan dan pertumbuhan Ekonomi secara Nasional yang diprediksi bertumbuh 5,6% di tahun 2022

Pengembangan Layanan Bank Digital

 

Ancaman

Stagflasi Pertumbuhan ekonomi yang lambat yang disertai inflasi tinggi pasca Corona yang memungkinkan terjadi peningkatan suku bunga yang memicu kenaikan NPL di masa depan

Kondisi Ekonomi yang tidak menentu diakibatkan Virus Covid

Kebijakan Tapering Off dari Bank sentral Amerika Serikat yang berdampak pada penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat

Persaingan dalam industri perbankan yang sudah ada maupun yang baru

 

Value Chain (2021)

Dari pemberian kredit sebesar 32.826.971

Dana berasal dari DPK sebesar 24.344.408 (74,16%) dan modal sendiri 8.482.563 (25,84%)

DPK tersebut terdiri dari Giro 17,03%, Tabungan 17,32% dan Deposito 65,65%

Modal sendiri total adalah 9.257.191 telah digunakan sebesar 91,63% untuk penyaluran kredit

Perusahaan memiliki NIM 4,16

Perusahaan memiliki kualitas utang yang kurang baik karena komposisi Giro & Tabungan yang rendah dibandingkan dengan deposito

Giro & Tabungan merupakan utang dengan biaya bunga rendah

Deposito merupakan utang dengan biaya tinggi

Perusahaan memiliki modal yang sangat baik untuk usaha perbankan

Kredit yang disalurkan sudah sangat tinggi sehingga ketersediaan dana sangat sedikit untuk pemberian kredit di masa depan.

Total biaya dibandingkan antara penerimaan bunga adalah 65,38% dimana hal ini sangat baik sekali dengan rata2 perbankan yang biasanya mencapai 84%

Hal ini dikarenakan pemberian kredit 25,84% berasal dari modal sendiri

Dari segi kualitas Aset perusahaan kredit macet NPL sebesar 315.461 (Gross) / 0,93% dimana hal ini juga sangat baik dibandingkan dengan bank lainnya yang biasanya diatas 2%

Perusahaan memiliki pemasokan dana yang buruk dari DPK tetapi memiliki pemasok modal sendiri yang sangat tinggi dan kualitas pemberian kredit perusahaan juga sangat baik


TQM

Perusahaan terus berinovasi menunjukkan perusahaan memiliki sistem pengendalian mutu yang baik.

Terbukti melalui dengan Capex yang sangat tinggi menunjukkan perusahaan ini masih mau berkembang di masa depan


BCG

Perusahaan menganggarkan CAPEX (Capital Expenditure) untuk masa depan melebihi cash low laba operasi non perubahan modal akibat utang yang berarti perusahaan ini masih tahap permulaan dari siklus BCG. Yang berarti perusahaan masih sangat ingin berkembang di masa depan dengan anggaran investasi yang lebih besar dari laba cash flow operasinya. Bagi perusahaan ini masih tahap permulaan. Kemungkinan berkembang di masa depan masih sangat tinggi.




Analisa Fundamental Kuantitas


Laporan keuangan yang dapat dilihat pada hari ini adalah laporan keuangan Q1 2022.

Berikut hasil analisa fundamental saham SDRA posisi Q1 2022


Analisa Fundamental Growth Investing (2012 - 2021)


Analisa DPK, CFO & CFI Growth











DPK adalah Dana Pihak Ketiga. Dana dari pihak luar dalam kegiatan pengumpulan dana oleh pihak bank. Semakin tinggi DPK berarti semakin banyak bank berhasilkan mengumpulkan dana.
Cash Flow Operasi Non Aset adalah semua arus kas yang belum dipengaruhi oleh perubahan dana utang ataupun piutang.Semakin banyak CFO positif non liabilitas semakin baik perusahaan menghasilkan uang dari segi operasional bisnis inti.
CFI (-) menandakan Perusahaan masih melakukan investasi untuk kemajuan bisnisnya dimasa depan. Semakin banyak negatifnya semakin agresif sebuah perusahaan melakukan ekspansi. semakin perusahaan melakukan ekspansi menandakan perusahaan yakin bahwa dimasa depan usahanya akan berkembang ke arah yang lebih baik.


Indikator fundamental Small Cap kenaikan rata-rata 15% setiap tahun adalah Score 1
Setiap naikan atau turun sebesar 15% akan menambah atau mengurangi score 1 poin.



Analisa Asset &Liabilitas & Ekuitas Pemilik Growth







Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Aset adalah Harta aktif / aset produktif yang sebagian besar berasal dari kredit yang diberikan kepada Nasabah yang meminjam (Debitur).
Semakin banyak Aset produktif semakin banyak pula kredit yang diberikan semakin banyak kredit yang diberikan potensi keuntungan penghasilan bunga semakin besar.
Liabilitas adalah Utang pihak perbankan biasanya berasal dari penghimpunan dana nasabah  / DPK. semakin tinggi Liabilitas semakin banyak uang yang dikumpulkan oleh pihak Bank.
Semakin banyak uang yang dikumpulkan oleh bank semakin banyak pula dana yang tersedia untuk disalurkan kepada Nasabah Debitur.
Ekuitas adalah Modal perusahaan semakin besar ekuitas semakin banyaklah  modal yang dimiliki.


Indikator fundamental Small Cap kenaikan rata-rata 15% setiap tahun adalah Score 1
Setiap naikan atau turun sebesar 15% akan menambah atau mengurangi score 1 poin.



Analisa Revenue & Beban Bunga & Total Cost






Revenue Bunga, Beban Bunga dan Total Biaya
Revenue Bunga adalah Penghasilan Bunga yang diperoleh 
dari nasabah yang meinjamkan uang semakin banyak makin baik
Beban Bunga adalah biaya bunga yang dibayarkan kepada nasabah yang menitipkan dananya. 
Total Biaya adalah semua biaya yang dikeluarkan.
Selisih antara Revenue Bunga dan Beban bunga semakin banyak dan positif semakin tinggi keuntungannya
Begitupula selisih antara Revenue Bunga dan Total Biaya semakin banyak dan positif semakin tinggi keuntungannya


Indikator fundamental Small Cap kenaikan rata-rata 15% setiap tahun adalah Score 1
Setiap naikan atau turun sebesar 15% akan menambah atau mengurangi score 1 poin.
Average Revenue Vs Cost yang baik adalah 35% dengan Score = 2 Setiap kenaikan 5% maka score akan berkurang sebanyak 1


Analisa Laba Entitas Pemilik Growth  






Earning, EPS dan Dividen
Earning adalah penghasilan bersih perusahaan semakin banyak semakin banyak keuntungan perusahaan
EPS adalah penghasilan per lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham semakin tinggi semakin baik
Dividen adalah Jumlah uang bagi hasil yang diterima oleh pemegang saham semakin tinggi semakin baik

Pembobotan Max untuk laba adalah 5

Indikator fundamental Small Cap kenaikan rata - rata 15% setiap tahun adalah Score 2.5. Dan setiap naik atau turun sebesar 15% akan menambah atau mengurangi score 2.5 poin.


Analisa Stock Price growth  








Indikator fundamental Small Cap kenaikan rata-rata 15% setiap tahun adalah Score 1
Setiap naikan atau turun sebesar 15% akan menambah atau mengurangi score 1 poin.



Analisa average ROA








Indikator fundamental ROA yang bagus adalah diatas 2% =2 (setiap penurunan 1% score minus 2)




                                Analisa Growth Investing





Melalui analisa fundamental growth investing saham ini dari 7.07 / 17
Nilai minimum adalah -17 dan nilai maksimum adalah 17




Analisa Fundamental Value Investing



Dividen 

Perusahaan ini selalu membagikan dividen selama 14 tahun berturut-turut




PER





PBV







CASA





CTA (Capital to Aset)





NPL








PEG Ratio & PEG Adjusted






                                            Analisa Value Investing






Melalui analisa fundamental Value investing saham ini dari 9,7 / 17
Nilai minimum adalah -17 dan nilai maksimum adalah 17



Analisa Tambahan AFSI


Trending Line

Melihat dari histori grafik harga saham. Maka Trending Saham Ini adalah Downtrend









Analisa Biaya VS Pendapatan





Analisa Cash Flow & Product Life Cycle dan BCG (Laporan Tahunan)






Analisa Piotroski Score






                                Analisa AFSI





Melalui analisa fundamental AFSI saham ini dari 9.04 / 17
Nilai minimum adalah -17 dan nilai maksimum adalah 17






Kriteria penilaian kondisi terburuk -51
Kriteria penilaian kondisi terbaik 51
Nilai persentase kesehatan fundamental adalah 72.32%
Indikator Fundamental
<25% Tidak Baik
<50% Kurang baik
>50% Baik
>75% Sangat Baik


SDRA STATUS
















(Target tetap mengkaji berdasarkan laporan keuangan yang selalu diperbaharui setiap 3 bulan)
Time Will Answer. Yes or No Still Mistery. Do Your Own Research.

Bagi yang ada input atau masukan boleh beri Komentar ya.




(Analisis Fundamental? Kita percaya suatu saat nanti sebuah Perusahaan nilai sahamnya pasti akan kembali kepada nilai perusahaan sesungguhnya sesuai dengan laporan keuangan perusahaan yang sebenarnya)




Untuk Analisis  Saham SDRA Versi 1 Bisa Dilihat Disini
SDRA (2017 Q3) VERSI 1.0


Salam,
Krisantus (Bozdiamond)



No comments